Kehadiran
BlackBerry Messenger (BBM) di dunia perangkat mobile harus diakui
sebagai salah satu pelopor hadirnya aplikasi-aplikasi cross-platform messenger
yang tengah marak perkembangannya saat ini. Sebut saja aplikasi Kik
yang saat ini telah memiliki angka pertumbuhan pengguna hingga 200.000
user per harinya, atau WhatsApp yang telah memiliki anggota lebih banyak
dari Twitter.
Belum lagi Google yang disebut-sebut akan meluncurkan messenger
terbarunya nanti, yaitu Google Babel, di acara Google I/O musim panas
2013 mendatang. Selain itu, kita juga bisa melihat langkah Microsoft
yang membeli Skype, Facebook yang membangun fitur Facebook Messenger,
dan Viber yang mulai melakukan ekspansi ke komputer-komputer desktop
baru-baru ini.
Namun pada Selasa (14/05/13) yang lalu, BlackBerry
melakukan sebuah langkah yang mengejutkan. Thorsten Heins, CEO
BlackBerry, mengumumkan bahwa fitur BBM akan bisa digunakan di perangkat
iOS dan Android di acara BlackBerry Live 2013 yang digelar di Toronto,
Kanada. Keputusan ini jelas menjadi sebuah langkah yang mengejutkan bagi
sebagian pihak, karena BBM dikenal sebagai sebuah fitur eksklusif bagi
para pengguna smartphone BlackBerry.
Rencana BlackBerry untuk melepas fitur BlackBerry Messenger
kepada platform luar sebenarnya bukanlah hal yang baru. Pasalnya, Jim
Balsillie sempat mengutarakan ide tersebut sebelum ia turun dari kursi
CEO BlackBery pada Januari 2012 silam. Namun sayangnya, konsep tersebut
ditolak mentah-mentah oleh Thorsten Heins, karena ia saat itu tengah
memfokuskan diri untuk mengembangkan sistem operasi BlackBerry 10.
Kini, BlackBerry pun mulai sadar bahwa cross-platform messenger
adalah sebuah aplikasi “maut” yang bisa menarik perhatian konsumen yang
gemar berkomunikasi di dunia maya. “Hal ini membuat semua orang menjadi
sadar bahwa (aplikasi) berkirim pesan adalah sebuah killer app
di perangkat mobile,” ucap Ted Livingston, CEO dari aplikasi Kik,
seperti yang JerukNipis kutip dari The Verge, Selasa (14/05/13). “Bila
kita tidak memiliki aplikasi messenger, maka kalian tidak punya kesempatan untuk bersaing di era mobile computing saat ini.”
Juru bicara BlackBerry menyebutkan bahwa keputusan untuk
membuat BBM go public dilakukan di waktu yang tepat. Keberhasilan sistem
operasi BlackBerry 10 di pasaran disebut sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi keputusan tersebut. Selain itu, meledaknya aplikasi messenger
pihak ketiga juga menjadi salah satu bahan pertimbangan para developer
untuk segera merilis BBM versi non-BlackBerry kepada pasaran Juni
mendatang.
Namun bila kita melihat dari berbagai sisi, ketetapan yang
dibuat Heins terbilang sangat terlambat. BBM memang sempat menjadi salah
satu messenger terbaik dan teraman yang berhasil mendorong perangkat
BlackBerry ke puncak kesuksesan. Sayangnya, bila BlackBerry tidak
menawarkan inovasi yang berbeda kepada konsumen, maka ide ini terbilang
kurang relevan, karena aplikasi-aplikasi cross-platform messenger lain telah memberikan sebuah nilai tersendiri bagi para penggunanya saat ini. (AS)
0 komentar:
Jangan Lupa Tinggalkan Pendapat Anda di Kotak Komen Ini Ya. ^_^