Mengacu pada kematian sang pramugari cantik yang tersengat listrik
setelah menerima panggilan telepon menggunakan iPhone 5, benarkah
listrik dengan kekuatan besar dapat menjalar melalui telepon genggam?
Beberapa hari lalu, seorang pramugari cantik asal China ditemukan meninggal dunia. Kabar yang beredar, dia meninggal karena tersengat listrik ketika sedang menerima panggilan telepon dengan menggunakan iPhone 5 miliknya.
Memang kasus tersebut belum terungkap 100 persen, namun menurut pakar telekomunikasi bernama Xiang Ligang, dugaan sementara adalah, Ailun menggunakan charger iPhone 5 palsu yang bukan buatan Apple.
Karena chargernya imitasi, maka seluruh komponennya berbahaya dan listrik yang didapatkan langsung mengarah ke perangkat mobile yang bersangkutan.
Namun, benarkah hal tersebut dapat terjadi?
Dikutip dari WPTV (16/07), menurut para ahli, kemungkinan seseorang terkena kejut listrik dari perangkat mobilenya dan meninggal, baik itu ketika sedang melakukan proses charging atau juga ketika dalam keadaan normal, sangat kecil.
Dilihat dari sisi komponen elektroniknya, sebuah perangkat komunikasi mendapatkan pasokan energi dari perangkat lain yang voltasenya dibatasi sebesar 5 volts.
Apabila terjadi kelebihan daya, maka yang akan terjadi bukan listrik yang akan meluncur langsung dan mengejutkan sang pengguna perangkat, melainkan lebih sering akan overheating atau panas, berasap dan terkadang terbakar.
"Akan tetapi, risiko tersebut hanya berlaku untuk charger asli buatan perusahaan yang bersangkutan dan tidak berlaku untuk third-party charger atau besutan produsen lain. Beberapa charger palsu atau imitasi tidak dilengkapi dengan komponen yang tepat. Hal tersebut lah yang dapat mengakibatkan overheating, terbakar bahkan munculnya kejut listrik," jelas Scott Wolfson, Communications Director di U.S. Consumer Product Safety Commission.
Bahkan, menurut catatan China Consumers Association, banyak perangkat elektronik tiruan sekarang ini yang membanjiri daratan China. Uniknya, sebagian besar perangkat tersebut berasal atau diproduksi oleh perusahaan asal negara itu sendiri.
"Walaupun mahal, tetaplah gunakan produk asli dari perusahaan pembuatnya untuk menghindari kemungkinan terjadinya sesuatu," saran Wolfson.
Beberapa hari lalu, seorang pramugari cantik asal China ditemukan meninggal dunia. Kabar yang beredar, dia meninggal karena tersengat listrik ketika sedang menerima panggilan telepon dengan menggunakan iPhone 5 miliknya.
Memang kasus tersebut belum terungkap 100 persen, namun menurut pakar telekomunikasi bernama Xiang Ligang, dugaan sementara adalah, Ailun menggunakan charger iPhone 5 palsu yang bukan buatan Apple.
Karena chargernya imitasi, maka seluruh komponennya berbahaya dan listrik yang didapatkan langsung mengarah ke perangkat mobile yang bersangkutan.
Namun, benarkah hal tersebut dapat terjadi?
Dikutip dari WPTV (16/07), menurut para ahli, kemungkinan seseorang terkena kejut listrik dari perangkat mobilenya dan meninggal, baik itu ketika sedang melakukan proses charging atau juga ketika dalam keadaan normal, sangat kecil.
Dilihat dari sisi komponen elektroniknya, sebuah perangkat komunikasi mendapatkan pasokan energi dari perangkat lain yang voltasenya dibatasi sebesar 5 volts.
Apabila terjadi kelebihan daya, maka yang akan terjadi bukan listrik yang akan meluncur langsung dan mengejutkan sang pengguna perangkat, melainkan lebih sering akan overheating atau panas, berasap dan terkadang terbakar.
"Akan tetapi, risiko tersebut hanya berlaku untuk charger asli buatan perusahaan yang bersangkutan dan tidak berlaku untuk third-party charger atau besutan produsen lain. Beberapa charger palsu atau imitasi tidak dilengkapi dengan komponen yang tepat. Hal tersebut lah yang dapat mengakibatkan overheating, terbakar bahkan munculnya kejut listrik," jelas Scott Wolfson, Communications Director di U.S. Consumer Product Safety Commission.
Bahkan, menurut catatan China Consumers Association, banyak perangkat elektronik tiruan sekarang ini yang membanjiri daratan China. Uniknya, sebagian besar perangkat tersebut berasal atau diproduksi oleh perusahaan asal negara itu sendiri.
"Walaupun mahal, tetaplah gunakan produk asli dari perusahaan pembuatnya untuk menghindari kemungkinan terjadinya sesuatu," saran Wolfson.
0 komentar:
Jangan Lupa Tinggalkan Pendapat Anda di Kotak Komen Ini Ya. ^_^