Pernahkah Anda merasa bahwa ponsel di saku Anda bergetar, padahal
sebenarnya ponsel tidak bergetar atau memunculkan notifikasi apapun?
Inilah yang disebut phantom vibration.
Banyak orang yang merasakannya, mungkin termasuk Anda. Sekitar 80
persen dari kita membayangkan ponsel bergetar ketika memang ponsel
tersebut sedang bergetar, sedangkan 30 persen hanya merasakan getaran
yang sebenarnya tidak ada.
Seperti diberitakan BBC (2/7), psikolog melihat fenomena ini dan
menghubungkannya dengan teori deteksi sinyal untuk membimbing pemikiran
mereka tentang kesalahan persepsi. Melalui contoh getaran ponsel, kita
dapat melihat bagaimana teori ini menjelaskan mengapa hal tersebut umum
dialami oleh sebagian orang.
Saat ponsel berada dalam saku, ada 2 kemungkinan, ponsel bergetar
atau tidak. Anda juga memiliki 2 pemikiran, menilai ponsel tersebut
bergetar, atau menilai ponsel tersebut tidak bergetar. Jika otak Anda
mencocokkan keadaan ini secara benar, maka saat Anda merasakan ponsel
bergetar, ponsel tersebut memang sedang benar-benar bergetar.
Tetapi, jika otak melakukan kesalahan untuk mencocokkan sinyal, akan
muncul kesalahan persepsi, dan inilah yang menyebabkan terjadinya phantom vibration.
Hal ini juga serupa dengan saat Anda seolah-olah mendengar nama Anda
dipanggil di dalam sebuah ruangan yang bising, padahal sebenarnya tidak
ada yang menyebutkan nama Anda.
Seluruh persepsi dibentuk melalui informasi yang diperoleh dan
dibiaskan sesuai dengan pengalaman masing-masing individu. Mengalami phantom vibration
bukanlah semacam halusinasi. Hal ini bahkan menunjukkan bahwa sistem
persepsi kita bekerja semaksimal mungkin di lingkungan yang bising.
0 komentar:
Jangan Lupa Tinggalkan Pendapat Anda di Kotak Komen Ini Ya. ^_^